Pages

Thursday, September 27, 2012

Asdos.... ngejaga ujian.....

Tadi pagi dapat kiriman artikel dari author blog tetangga. Artikel ini menceritakan waktu aku secara spontan jadi asdos sambil asistensi TA, dengan sudut pandang orang pertama adalah aku. Tulisan ini dibuat untuk mengenang Asdos pertama (Lintang) yang jaga ujian kuliah malam untuk Teknologi Pengelasan Logam. Terima kasih Bapak....^_^
Notes: Tulisan tidak mengalami proses editing.
 
Ujian adalah sebuah cara yang dilakuakn untuk mengukur kemampuan ...lebih dahsyat lagi kalau ujian itu sebagai sebuah sarana menunjukkan prestasi prestasi belajar. Makan yang pertama cenderung pasiv dan membebani mental psikispelakunya, sedangkan makna kedua lebih cenderung menggembirakan sebab dilakukan sebagai sarana partsipasi prestatif...hasil karya ditampilkan. Sebuah kisah mnyebutkan, Allah sangat rindu pada hambanya, Allah mengutus malaikat jibril  untuk menguji hambanya, dan Allah paling suka mendengarkan rintihan hambanya,” hadit qudsi, “ pergilah kepada hambaku dan timpakan ujian padanya, karena aku ingin mendengar rintihannya”, (HR Thabrani dan abu umamah)... so adakah ujian di sekolah atau kuliah demikian halnya??? ...hehehe...

Ngejaga ujian...??? haha nggak kebayang dah..pa lagi masih jadi mahasiwa...gimana rasnya? Seru kali yahhh lihat orang stress..mikirn soal..(lha ngapain soal dipikirin...bukannya jawaban yang harus dipikirin.....iya yaa..haa).  Ya kalau jadi peserta ujian tuh sudah nggak kehitung berapa banyak..yaaa sebanyak mata kuliah yang ku ikuti...belum ujian ujian diluar jadwal, ujian praktek, ujian laporan,..dan yang seru ujian kehidupan yang tak ada teorinya, taka ada jadwalnya, taka ada nilai kelulusannya....yang ada dampak dari sikap saat menempuhinya...Ada lagi yang menguras pikiran ujian tugas gambar dan ujian tugas akhir...berdarah-berdarah mempersiapkan...agar sukses kelulusan....huh huuh...kenangan yang sulit dilupakan.

Nah urusan ujian-ujian begini sudah barang tentu, ada mekanisme aturan yang perlu dilakuakn, untuk menjaga nuansa kejujuran, kalau tidak, yaaa pasti banyak terjadi kecurangan...pentingnya pengawasan, atau penjagaan ujian dalam rangka memenuhi unsur-unsur penjaga etika kejujuran. Karena kejujuran barang mahal yang mulai terkikis zaman, “jujur kacang ijo” kata kawan....ya bisa jadi bermakana jujur saat makan kacang ijo..he hehehe nglantur.... Bahkan ada postingan dari  Cak Munir distatus facebooknya..saat-saat akan berlangsung ujian, dia menulis,”bila pengawas atau penjaga ujian mengatakan, luruskan dan rapatkan duduk demi kesempurnaan ujian, apa yang terjadi yaa”, he heheh  ada aja orang satu ini....itulah pentingnya penjaga/pengawas ujian..

Kalau di tempat lain..tetangga sebelah...negara ITS..(hehe.he..) ada istilah asdos,  asisten dosen...wowwow  keren..atau ada nyebut grader....yayaa sama peran sebagai pendamping dosen..ya kadang bantu ngejelasin soal-soal, membimbing praktek adik kelas, menjaga ujian mata kuliah dosen dan lain-lain. Pastilah ada banyak keuntungan di dalamnya .minimal dekat dengan sang dosenlah, bisa ngobrol segala hal, bisa curhat, dapat proyekan, bahkan bisa dapat hutangan..saat kesulitan keuangan....(ha ha ha ha dasar asdos mata duitan..ada nggak ya???).. ...

Disini (di kampusku?) tak ada istilah asdos, asisten dosen/grader atau apalah namanya, yaa mungkin karena beban perkuliahan demikian padatnya...sebenarnya sangat berguna menjadi asdos/grader ..bisa belajar menyampaikan ilmu pemahaman yg telah didapatkannnya sehingga ilmunya..semakin mengendap dalam memori lebih lama dan tidak mudah sirna....

Di sini (dikampusku) ada kelas malam,..so  Mengajar kelas malam..kelas lintas Jalur, atau lintas jenjang...atau lintas Jalan, kelas yang berisi mahasiswa asal D3 yang ingin melanjutkan ke jenjang D4, istilah tersebut mungkin beda tetapi intinyaa sama walau secara substansi  normatif bisa beda. Nah saat kelas malam itulah, sebagian diantara mahasiswa bimbingan saya yang sedang mengerjakan Tugas Akhirnya melakukan asistensi bimbingan, menunjukkan progres perbaikan atau diskusi tentang hal-hal yang perlu penjelasan...yaaah karena sebagian diantara mereka masih ngelakuin praktek lapangan saat siang hari, sehingga malamlah waktu yang jadi korban...he hahaha....

Yaaa salah satu peserta diskusi malam itu adalah si Lintang..Lintang Maharani.....he he e dari namanya aja sudah mengisaratkan....harapan dari orang tuanya (pastilah! ya..karena setiap orang tua memberi nama pastilah ada harapn dan do’a).....agar si anak jadi bintang..yang bisa berkerlap-kerlip saat malam...menjadikan gelap sunyi malam indah dipandang.....,ya kok  bisa anak DC Tugas Akhirnya nyasar ke saya??.....padahal biasanya  topik dan temanya TA berkisar pada material, pengelasan, perlakuan panas,..lha ini...anak DC..konstruksi kapal..hahahah…Eit..lupakan saja..yang jelas sudah menjalankan persetujuan judul dan beberapa catatan-catatn yang harus dikerjakan jika telah memilih pembimbingannya..Topiknya menarik karena kasus yang terjadi dilapangan yang ingin dicari solusinya....kalau sekedar memenuhi keinginan penyelesaian masalah tersebut, TA nya akan.....selesai seminggu saja......ha ha ha a... ......(ini rahasia lho….).
Yaaah harus dikerjain nih..agar punya bobot  tambahan belajar, tambahan pengetahuan keilmuan, agar semakin komprehensif pemahaman ..sekaligus diet agar tidak mengalami kelebihan berat badan.atau menambahkan hiasan jerawat di rona wajahnya sebagai tanda beban fikiran berkelebihan (stress.....)......hahahahaha,   jadilah akhirnya selain perhitungan solutif kasus yang ada di tempat praktek lapangan dengan perhitungan matematis.....he hehe  nih tambahannya,  nyrempet ke bending dan perubahan struktur mikro dan propertiesnya.kekerasan!!...jadilah anak DC berbau material..ha hahahaha...

Karena sering asistensi, diskusi saat ngajar malam itulah...(saat.ada sesuatu hal yang harus ku lakukan)...maka...........saya kasih kesempatan menjaga ujian klas LJ K3  mata kuliah teknologi pengelasan...yaaa  saya percaya aja,....karena emang sudah sekian lama berinteraksi dengannya....so inilah jadinya....ha haha sambil jaga....dia bawa kamera hapenya..potret sini potret sana..diposting di facebook pula....hahaha...ini dia threadnya:











Read more...

Tuesday, September 25, 2012

WISUDA: Sesudahnya

Good Bye Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya


Horeeee!!!!!!!!!!!!! Akhirnya WISUDA!!!!
Author with Mom & Dad

Bebas Asistensi, bebas tugas gambar, gak ada kuis, gak ada ujian..... Berasa merdeka banget....
Well guys, tadi siang aku wisuda lho???? Kuliah 111 SKS yang dijadwalkan untuk ditempuh dalam enam semester itu, bisa aku selesaikan tepat waktu. Alhamdulillah ya, meskipun diwarnai tugas-tugas gak karuan, kadang sakit, tapi.... Lulus juga.
Author with some girls & Danny Kudo

Hmmm.... kalau kemarin aku sempat berfikir, kenapa sich orang wisuda seneng banget? Setelah menimbang-nimang, mengamati dan menganalisa hasil pengamata, aku menyimpulkan bahwa salah satu alasan orang terlihat bahagia pada waktu wisuda adalah:
  1.  Karena bisa jadi, bagi beberapa orang, mereka hanya mengalami wisuda sekali seumur hidupnya. Contoh, ada orang yang dari lulus SMA, kuliah S1, lulus, kerja sampai pensiun nggak pernah sekolah lagi. So, wisuda adalah momen sekali seumur hidup yang harus diniknati
  2. Karena bisa jadi, perjuangan untuk lulus bukan perkara mudah. Contoh, jujur aja ya? Beberapa dosennya Lintang, ada yang menempuh kuliah S1-nya lebih dari 10 semester. Kebayang khan gimana perasaannya pada waktu lulus?
  3. Karena bisa ngumpul sama temen-temennya. Bisa dimaklumi khan?
  4. Selebihnya, ikut seneng karena yang lain seneng.
Saat wisuda adalah kesempatan yang memadukan rasa sedih dan gembira. Keberhasilan dan perpisahan. Di satu sisi, kau merasa gembira karena wisuda adalah buah dari usahamu selama ini. Di sisi lain, kau pasti merasa sedih karena kehilangan teman-teman seperjuanganmu. Karena,,, Jujur, buatku teman seperjuanganku khususnya DC-A’09 telah menorehkan banyak kenangan dalam perjalananku. Bukan hanya sekedar teman sekelas ataupun satu prodi. Tapi lebih dari itu, dalam pandanganku teman-temanku itu selalu ada untuk aku. Mereka selayaknya teman, yang selalu menerima kekurangan dan kelebihan satu sama lain. Selalu menerima kehadiran yang lain tanpa syarat. Seperti apapun aku, meski mungkin aku kadang menyebalkan, tapi mereka tidak pernah benar-benar embenciku. Aku menganggap mereka seperti keluargaku. Ya... seseorang di perantauan. APa yang dimiliki selain teman yang baik? Beruntungnya aku bertemu mereka. 

Dan kini upacara wisuda telah membuatku terpisah dengan teman-temanku, bukan hanya di DC-A, tapi juga teman-temanku dari jurusan lain, teman-teman kost-ku, pembimbingku, dosen-dosenku, bahkan memisahkanku dari kota Surabaya yang penuh kenangan. 

Perasaan tidak rela? Hmm... pasti ada. Bagaimana tidak, dengan berakhirnya wisuda, berarti aku harus siap-siap hengkang dari Surabaya dan menuju Belantara Kota tempatku bekerja. Dan dengan berakhirnya wisuda, aku dengan sangat terpaksa dan berat hati harus mengakhiri sesuatu yang tidak ingin kuakhiri. Ahh.... kenangan yang terlalu indah untuk dilupakan begitu saja. Apa aku harus menceritakan kenangan itu? Jemariku terlalu kelu untuk menuliskannya. 

Narsis bisa dimana aja

 Hanya karena banyak tawa di sekitarku aku bisa ikut tertawa, hanya karena mengingat perjalananku selama kuliah dulu aku bisa tertawa, dan kenangan-kenangan indah dengan teman-temanku. Tapi tak bisa kupungkiri kesedihan itu, sebuah perpisahan yang tiba-tiba terasa cepat. Memang tangan manusia tak kan mampu menaklukkan kuasa waktu, yang dengan namanya Tuhanku bersumpah. Dan kelanjutan hidup adalah mutlak. Maka kejadian silih berganti mungkin hanya segelinir dari kisah hidup yang sebenarnya. 

Wisuda, banyak hikmah yang bisa dijadikan pelajaran di sana. Bahwa semakin panjang umur manusia, maka ia tidak akan bisa lepas dari kewajiban bertahan hidup. Bahwa selalu ada perpisahan dalam perjumpaan. Dan bahwa dalam petemuan singkat itu, selayaknya ada banyak hal yang bisa diingat.

Read more...

Friday, September 21, 2012

Memori Tugas Akhir (Part III)


            Well Guys, setelah sebelumnya aku nyeritain proposal TA-ku dan proses mendapatkan dosen pembimbing, sekarang aku mau cerita tentang pengerjaan Tugas Akhirku. Sekedar informasi, pembimbingku udah bertahun-tahun berkecimpung dengan hal-hal yang berkaitan dengan material, pengelasan, dan teman-temannya. Mungkin waktu masih muda jadi Satria Baja Hitam. Jadi, sesuai banget sama TA-ku. #Alhamdulillah ya...

            Dari awal aku sudah berkeyakinan bahwa Tugas Akhir itu tidak menunjukkan kehebatan. Tapi Tugas Akhir, untuk menunjukkan kompetensi. Dan, tugas Akhir tidak akan mungkin flawless, karena tulisan yang flawless hanya Holly Book Quran. So, mengharapkan tugas akhir yang sempurna hanya akan membebani diri sendiri karena Tuhan tidak akan memudahkan siapapun yang menjadi penantang bagi kesempurnaan Maha Karya-Nya. Jadi intinya, TA-ku banyak kekurangan. :-)

            Sebagaimana yang kuceritakan sebelumnya, Tugas Akhirku melibatkan pengujian. Pengujian material melibatkan persiapan. Persiapan membutuhkan tenaga ekstra. Apakah kamu pernah berfikir untuk membawa 9kg sampel material dari galangan ke daerah ITS pakai motor? OK, info tambahan lagi. Aku bukan atlet angkat beban dan sendirian (temen-temenku pada OJT). But…. I could do this! Can you imagine how did I do? Thankz to Allah for the blesssing.:D

The sample of materials looked like above


Kemudian, aku harus menjadikannya seperti ini:


Tapi, yang akan digunakan dalam pengujian material adalah yang udah jadi kaya gini:


            Gambar paling bawah itu setelah material dipotong kaki-kakinya, terus di-grinding & polishing sampai bisa dipakai buat ngaca dengan jelas. Tentu saja proses bikin besi jadi cermin gak gampang buat ukuran Lintang. Secara pendidikanku lebih ke designer. Bukan inspector. Secara juga, tanganku…. Well, ada perbedaan antara memegang kursor dengan mesin bubut, memarut kelapa dengan meratakan surface-nya besi. Ya emang pernah sich ngelakuin ky beginian. Tapi khan gak sering. Hehehehe…. Kalau gak karena kemurahan My Almighty GOD – Allah swt, mana mungkin temanku mau bantuin. Thankz A’ang... Kamu baik dech. :)

           Dan kalau kamu bertanya apa yang berkesan sampai di proses polishing ini, jawabannya adalah:
1.      Untuk pertama kalinya aku shopping di toko bangunan. Dan bukan mall.
2.      Kalau dulu, waktu dapat tugas besar di kuliah Ilmu Bahan yang kaya begini juga yang ngerjain cutting+grinding+polishing teman-temanku, sekarang aku harus mengerjakan sendiri.
3.      Beberapa kejadian yang menyebabkan spesimenku terlempar. :D

            Dan kalau kau berfikir prosesnya selesai setelah spesimenku jadi kinclong, tebakanmu kurang benar ;D. ada beberapa hal lagi yang harus kulakukan. Di antaranya adalah membuat permukaannya sedikit terkorosi sehingga unsur-unsur nggak penting jadi larut dan mengilang dari permukaan. Disebut juga proses etsa (eching). Karena bagian ini sangat krusial, kegagalan pada proses ini bisa menyebabkan kegagalan pengujian dan membawa kemungkinan terburuk yaitu polishing ulang yang berarti ngulang capek. Maka, untuk mengurangi kemungkinan trial error, aku memutuskan untuk….. nggak ngetsa sendiri. So, aku mempercayakan proses etsa materialku pada….. Pembimbingku sendiri. He he he he he …. Semoga aku gak kuwalat.

Pembimbingku lagi ngetsa test piece-ku


Ini pembimbingku yang lagi ngetsa materialku. Kalo mau lihat pembimbingku bisa dilihat di blog sebelah.
            Kenudian, setelah proses etsa selesai, material siap jadi model pemotretan. Materialku narsis juga ya. Begitulah uji metalografi buat TA-ku. Masih sangat simpel. Setelah selesai dipotret, terus diuji hardness. Prosesnya, intinya simpel juga sich... aku pakai metode Vickers karena hardness testing machine-nya lagi nggak bisa dipakai untuk metode Rockwell. Maksudku, aku menggunakan metode super manual. Jadi, margin errornya cukup besar. Apalagi mataku kurang terbiasa mengukur diameter indentasi. But, never mind lah... toh selesai juga. Meskipun salah satu revisi TA-ku adalah mengukur ulang diameter indentasi.
            Dan.... begitulah, nggak tahu gimana ceritanya – jujur aku nggak nyangka, sekarang udah jadi dan aku mau lulus kuliah. Banyak temanku mengatakan TA-nya Cuma gitu doank, sidang yang ditanyain juga Cuma gitu doank, tapi aku merasa BENAR-BENAR nggak seperti itu. To be honest, mungkin ini tugas kuliah yang paling menguras tenaga dan fikiranku. Dan sejujurnya, meski mungkin teman-temanku tidak berfikir sama, tapi Tugas Akhirku punya kesan yang SANGAT mendalam dalam perjalanan kuliahku. Aku dituntut untuk mandiri, kuat secara fisik dan mental, juga pemahaman secara teoritis dan praktis. Kau tahu kan, TA yang baik itu orisinil dan tidak memakai baceman. OK, mungkin aku tidak mencapai pemahaman teoritis dan praktis sebagaimana yang distandarkan itu. But, I’ve tried you know.....
            Well, I don’t know how to say thanks to my advisor lecturer because... yeah, I’m not too smart, need a lot of help, and so on. Dan yang pasti menjadi pembimbingku benar-benar seperti ujian kesabaran, karena diperlukan kesabaran ekstra untuk menerima konsultasi di atas pukul 18.00 WIB apalagi dengan frekuensi konsultasi di atas standar kewajaran mahasiswa PPNS dan revisi laporan TA yang tak kunjung selesai. Semoga kebaikan beliau dicatat sebagai amal yang mulia di sisi Allah #Amien....:-D
            OK, udah dulu dech The Story of My Field Project. Dan aku sangat berterimakasih pada teman-temanku yang selalu mendukung aku, adikku, orang tuaku, dan yang pasti Pembimbingku karena kalau pembimbingku nggak sabar, aku nggak yakin Tugas Akhirku akan jadi TA. But, there’s something we always try to remember, that there’s nothing stronger than The World Creator, Allah swt.
Read more...