Pages

Wednesday, April 20, 2011

Bukaan Kulit

PERTANYAAN SEPUTAR BUKAAN KULIT

Salah satu tugas gambar program studi Teknik Perencanaan dan Konstruksi Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya ITS adalah menggambar bukaan kulit. Ada beberapa pertanyaan yang biasa muncul dari tugas gambar tersebut yang biasa ditanyakan dosen pembimbing pada waktu evaluasi, presentasi maupun asistensi. Berikut ini adalah daftar pertanyaan seputar bukaan kulit yang didapat dari Pak Hariyanto. Hanya saja, jawaban yang ada disini masih belum didiskusikan dengan teman-teman dan senior ataupun diujikan oleh dosen pembimbing. Jadi, ini masih berupa jawaban yang sempat difikirkan Lintang dibantu Enk (no.1 aja). Jadi mohon untuk melengkapi apabila ada yang kurang.

BUKAAN KULIT
  1. Mengapa saudara harus membuat bukaan kulit? Untuk apa sebenarnya gambar ini?
  2. Perhitungan tebal kulit, sebutkan fungsi dari apa setiap lajur plat, sehingga setiap lajur plat mempunyai ketebalan yang berbeda?
  3. Kenapa peletakan sambungan tidak boleh tepat pada frame/gading? Sebutkan alasannya.
  4. Mengapa tebal sheer strake lebih tebal atau sama dengan plat disisinya?
  5. Dimana meletakan sea chest? Ada berapa sea chest dalam satu sisi kapal? Mengapa?

JAWABAN


1.       Gambar bukaan kulit memiliki banyak fungsi dan penggunaan, baik pada awal perencanaan, pembuatan hingga waktu reparasi. Di antara fungsi-fungsi tersebut di antaranya:
  • ·         digunakan untuk mengetahui kebutuhan dengan tebal lajur yang berbeda-beda sehingga bisa mengestimasikan berapa biaya produksi yang dibutuhkan untuk pembuatan kulit kapal.
  • ·         Disamping itu juga untuk mengetahui posisi sambungan antar plat. Dengan adanya perencanaan dan penggambaran bukaan kulit, kita bisa tahu apakah nantinya sambungan antar pelat cukup jauh dengan pengelasan gading agar tidak terjadi adanya sambungan pelat yang berada tepat pada gading.
  • ·         Pada saat reparasi, digunakaan untuk menandai dan mengetahui posisi dan panjang plat yang memerlukan perbaikan.
  • ·         Dengan mengetahui panjang plat, dapat dihitung berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk penggantian kulit pada waktu docking.

2.      Setiap permukaan kulit kapal mengalami pembebanan yang berbeda-beda, terkait dengan posisi pelat, besarnya tekanan air yang diterima, maupun beban rancang kapal itu sendiri. Semakin dalam posisi pelat kulit, tekanan air yang diterima juga semakin besar. Karena itu semakin ke bawah, kekuatan pelat harus semakin besar. Untuk jenis pelat yang sama, besarnya pembebanan akan mengakibatkan penambahan terhadap tebal plat. Sehingga bisa disimpulkan tebal plat adalah fungsi dari beban daerah setempat. Untuk plat sisi, besarnya beban yang diterima berbanding terbalik titik berat setiap lajur plat terhadap baseline kapal.


3.      Hal yang paling riskan dan dihindari dalam pembuatan bangunan kapal adalah terjadinya perubahan stuktur mikro material yang menyebabkan perubahan sifat mekanik dan mempengaruhi ketahanannya terhadap tekanan dan pembebanan. Proses pengelasan membutuhkan panas yang sangat tinggi. Gading disambung dengan pelat melalui proses pengelasan. Apabila sambungan pelat diletakkan pada join, maka akan terjadi dua kali pemanasan suhu tinggi. Hal itu sangat memungkinkan terjadinya perubahan stuktur mikro pada daerah tersebut dan material menjadi getas (brittle). Hal inilah yang harus dihindarkan. Untuk mengatasi hal itu, jarak antar sambungan pengelasan setidaknya sepanjang 300 mm guna menghindarkan pemanasan ulang pada daerah HAZ. Kemungkinan lainnya adalah, terjadinya konsentrasi tegangan pada sambungan karena daerah tersebut harus menerima beban dua arah penyambungan sehingga dapat terjadi fatigue dan crack lebih cepat dan mengurangi endurance limit material.

4.      Pada ujung-ujung kapal yang berada di atas garis air sebenarnya tidak menerima tekanan dari luar. Namun daerah ujung sangat diperlukan untuk menjaga kekakuan dan kestabilan bentuk kapal agar bentuk lambung tidak berubah. Karena itu, meskipun beban yang diterima lebih kecil daripada plat sisi di bawah garis air, namun tebal sheer strake harus sama dengan tebal plat sisi yang terbesar atau lebih tebal.


5.      Peletakan seachest harus di bawah garis air pada ruang mesin. Dalam satu sisi kapal, jumlah seachest ada dua, pada bagian dasar dan sisi kapal. Sea chest pada dasar kapal digunakan bila kapal berada pada perairan dalam karena kondisi air dianggap cukup bersih dari pengaruh tanah dan pasir pada dasar perairan. Sea chest di sisi kapal digunakan pada perairan dangkal agar tidak ada sampah dan pasir yang ikut tersedot ke dalam pipa sehingga proses pembersihan lebih mudah dan sirkulasi air laut ke dalam kapal tetap lancar. 

0 comments:

Post a Comment