Pages

Sunday, April 17, 2011

Sebuah Cerita

Ingin kubisa menulis, mengungkapkan semua yang aku pikirkan, membiarkan jemariku menari di atas keyboard atau menggoreskan ujung penaku di atas kertas menuangkan semua imaji, semua asa, semua mimpi, semua lelah, ataupun ide-ide aneh di dalam kepalaku. Namun, setiap kali tanganku mulai melangkah untuk memulai tariannya, seakan tanganku kelu dan kepalaku tertutup sehingga semua rasa itu hanya tinggal di dalam sana. Ingin ku menulis semudah aku membaca goresan-goresan tinta ilmu pengetahuan di atas kertas putih itu atau coretan-coretan dengan tinta maya yang meskipun tak bisa kusentuh namun isinya begitu mudah masuk ke dalam kepalaku.

Hemm... Begitu sulit bagiku untuk memulainya. Padahal ingin sekali kutuliskan goresan-goresan pengetahuan sehingga orang lain tahu apa yang ingin ku sampaikan. Ingin kuselami setiap inchi dari otakku untuk dapat menemukan apa yang ada di sana dan membuat jemariku bergerak selaras dengan apa yang ku pikirkan. Namun lagi-lagi tanganku begitu kaku hingga tak kudapati keselarasan naluri, rasa, logika dan tindakan itu hingga ia menguap begitu saja.

anehnya diriku, yang terlalu takut untuk memulai hal itu.

0 comments:

Post a Comment